Gejala Kerusakan Hama Ulat Api Perkebunan Kelapa Sawit

Gejala Kerusakan Hama Ulat Api Perkebunan Kelapa Sawit

Ulat api merupakan salah satu jenis ulat pemakan daun kelapa  sawit yang paling sering menimbulkan kerugian besar di perkebunan-perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Jenis ulat api yang paling banyak ditemukan adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darna diducta dan Darna bradleyi. Sedangkan jenis ulat api yang jarang ditemukan adalah Thosea vestusa, Birthosea bisura, Susica malayana dan Birthamula chara (Norman & Basri, 1992). Jenis ulat api yang paling merusak di Indonesia dilaporkan adalah Setothosea asigna, Setora nitens dan Darna trima (Susanto et al., 2006). 

Gejala dan Kerusakan

Gejala serangan dari berbagai macam ulat api hampir sama yaitu melidinya daun kelapa sawit apabila serangan berat. Serangan Setothosea asigna di lapangan umumnya mengakibatkan daun kelapa sawit habis dengan sangat cepat dan berbentuk seperti melidi. Tanaman tidak dapat menghasilkan tandan selama 2-3 tahun jika serangan yang terjadi sangat berat. Umumnya gejala serangan dimulai dari daun bagian bawah hingga akhirnya helaian daun berlubang habis dan bagian yang tersisa hanya tulang daun saja. 2 Ulat ini sangat rakus, mampu mengkonsumsi 300-500 cm daun sawit per hari. Tingkat populasi 5-10 ulat per pelepah merupakan populasi kritis hama tersebut di lapangan dan harus segera diambil tindakan pengendalian (Lubis, 2008)

Kerugian

Kerugian yang ditimbulkan Setothosea asigna, yaitu terjadi penurunan produksi sampai 69% pada tahun pertama setelah serangan dan ± 27% pada tahun kedua setelah serangan, bahkan jika serangan berat, tanaman kelapa sawit tidak dapat berbuah selama 1-2 tahun berikutnya (Sipayung & Hutauruk, 1982). Hasil percobaan menunjukkan bahwa kerusakan daun sebesar 50% pada kelapa sawit umur 8 tahun, dapat mengakibatkan penurunan produksi sebesar 30-40% selama dua tahun setelah terjadinya kehilangan daun (Wood et al., 1972 ; Liau & Ahmad, 1993). 

Umumnya gejala serangan Setora nitens dimulai dari daun bagian bawah hingga akhirnya helaian daun berlubang habis dan bagian yang tersisa hanya tulang daun saja. Ulat ini sangat rakus,  mampu mengkonsumsi 300-500 cm daun sawit per hari. Tingkat populasi 5-10 ulat per pelepah merupakan populasi kritis hama tersebut di lapangan dan harus segera diambil tindakan pengendalian (Sudharto, 1991). 
Referensi: Seri Kelapa Sawit Populer 09 PPKS

Post a Comment for "Gejala Kerusakan Hama Ulat Api Perkebunan Kelapa Sawit"